Feedback on the Aftershokz Titanium headphones

I bought a pair of the Aftershokz Sportz Titanium (with Mic) recently and having been using them for longer duration. The price of these kind of headphones have always been quite high and I was…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Menjawab Tanya

Bagi kebanyakan orang, bisa berkuliah di kampus ini merupakan kebahagiaan dan kebanggaan yang tak terkira. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi saya. Bisa berdiri di kampus ini saja saya sudah malu. Teringat ucapan beberapa tahun lalu yang tendensinya mendiskreditkan kampus ini. Kampus yang menjadi kumpulan orang-orang super kutu buku, dengan orientasi yang hanya belajar lalu lulus dan akhirnya menjadi budak perusahaan yang katanya besar (bangganya bukan main) dan menjadi robot-robot penggerak perusahaan. Sekian tahun bekerja lalu pensiun dan akhirnya mati tanpa makna. Gairah masa muda lebih banyak dihabiskan untuk mengejar IPK dan kasta. Yaa kurang lebih seperti itu “pandangan SMA” saya terhadap kampus ini. Ditambah, sedari awal kampus ini memang bukan lah muara dari segala pinta. Memenuhi harapan orang tua adalah satu-satunya motivasi yang ada. Tidak lebih. Lalu selanjutnya apa? Menjalani segala sesuatunya dengan kekosongan.

Sempat terjebak oleh ilusi kemahasiswaan yang maha dahsyat, membuat saya terbius untuk sesaat lalu tersesat. Tanpa arah. Seringkali pertanyaan-pertanyaan bermunculan di dalam kepala, “Siapa saya?” “untuk siapa saya hidup?” “untuk apa saya berada di sini?” “bagaimana nanti saya akan dikenang?” merupakan sedikit dari banyak pertanyaan krusial yang acap kali menghantui malam saya. Karena saya sadar, kedepan, jalan akan semakin berat. Apa lagi tidak pernah ada yang mudah di sini. Bahwa motivasi untuk memenuhi harapan orang tua, untuk menyenangkan mereka tidak lah cukup untuk dapat bertahan melalui badai di tanah ganesha. Butuh motivasi dari dalam diri sendiri agar sebuah perjalanan dapat terasa lebih hidup dan bermakna.

Sempat ingin menyerah dibuatnya. Bolos kelas dan menyendiri seakan sudah biasa. Orang tua? saya tidak pernah bercerita. Semuanya saya hadapi sendiri. Mengapa? Karena saya sudah terlalu lelah dengan manusia. Tapi ada satu perkataan seseorang yang sangat membekas dalam ingatan saya, “jika kita bimbang dan belum memutuskan jawaban atas pilihan-pilihan yang ada, jangan pergi dan malah membiarkan piilihan-pilihan tersebut sirna. Kadang hidup memang lebih banyak menuntut dari pada memberi jawab, tapi percayalah, tidak pernah ada langkah yang sia-sia. Pasti ada jawab dibalik setiap pelajaran dari sebuah perjalanan”. Oleh karenanya saya memutuskan untuk tetap bertahan.

Selanjutnya, kehidupan saya jalani dengan biasa-biasa saja sampai akhirnya datanglah suatu masa dimana saya dididik dan diajarkan untuk percaya kembali terhadap manusia. Percaya terhadap teman. Diajarkan untuk menciptakan ikatan. Diajarkan untuk menjadi sebuah keluarga. Sebuah keidealan dambaan tiap tatanan. Dan tahu apa? Saya kembali termakan bualan-bualannya. Tapi lewat bualan-bualan tersebut jugalah saya jadi belajar untuk bisa lebih memahami manusia. Kehidupan dan kerja keras saya selanjutnya saya dedikasikan untuk orang-orang di sekitar saya. Karena sampai saat itu pun saya belum memiliki jawaban atas segala pertanyaan. Hingga hadir sebuah wadah aktualisasi berkedok kebutuhan regenerasi. Dengan niat awal untuk belajar dan mengembangkan diri, ternyata apa yang didapat jauh melampaui ekspektasi. Bahkan salah satu alasan saya menulis ini pun karena implikasi kegiatan tadi. Karena semakin banyak ilmu yang kita punya, semakin besar juga beban yang kita bawa. Mengapa? Karena pada hakikatnya ilmu itu untuk diberi, bukan untuk diri sendiri. Dan kini, saya telah mantap berdiri. Selanjutnya? Mari kita lihat idealisme akan membawa saya ke pelabuhan yang mana.

Salam hangat dari saya 1 tahun yang lalu.

Add a comment

Related posts:

TUCTF 2018 Full Web Challenge

After wandering this site for 1 hour, my teammate blamed me again and told me to find any folder hidden with burpsuite and i found this Name of this challenge is Jade Gate, what makes you interested…

What I learned whilst taming my inclination to be an introvert

Ten career-changing lessons to help introverts lean on their strengths to make better leaders. Quiet leadership is not an oxymoron!

Complexidade

Dentro de cada um de nós existem complexos que convivem entre si o tempo todo. Eles são parte de quem somos, são características pessoais extremamente fortes que em muitos momentos se encontram em…